Catatan Kuliah dan Kumpulan Motivasi Praja

Assalamualaikum Wr Wb

Buat yang muslim jangan lupa sholat yya

Jumat, 29 Maret 2013

Reformasi diri dengan 3M

Reformasi Diri

Seperti biasa, di setiap malam tepat pada pukul 21.00 entah itu WIB, WITA ataupu WIT di seluruh kampus IPDN (baca: Institut Pemerintahan Dalam Negeri) yang ada di 8 provinsi di Indonesia ini di laksanakan apel malam.
Selain untuk melaksanakan pengecekan jumlah kekuatan personil satuan Praja, tujuan utama dari dilaksanakannya apel malam itu sendiri yaitu adalah untuk mengevaluasi kegiatan selama satu hari , pemberian motivasi maupun pemberian informasi tentang isu-isu terkait tata kehidupan Praja.

OK langsung saja, dalam suatu kesempatan apel malam satuan Praja IPDN kampus NTB meskipun dengan ngantuk-ngantuk mau tidak mau sebagai sebagai seorang peserta didik maka Praja harus selalu mengikuti aturan yang ada di lembaga pendidikan tersebut, salah satunya apel malam.
Meskipun tahu bahwa penjelasan yang akan kami terima dari pembina apel (yang biasanya di ambil oleh Pengasuh ataupun Senior) pasti materi-materi seperti biasa, yakni mengenai koreksi tentang kurangnya disiplin lah, kurangnya kebersihan wisma lah meskipun sebenarnya sudah baik namun materi yang di berikan pembina apel yang pada saat itu di ambil oleh Bapak Marzuki, salah satu pamong pengasuh di IPDN NTB sangatlah menarik. Beliau menyampaikan sebuah amanat yang cukup menggugah hati yang mampu mengusir rasa kantuk yang dirasakan para Praja pada apel malam itu.

Isi amanat pada apel malam itu mengenai reformasi diri.
Dalam hidup ini di perlukan sebuah perubahan untuk menjadi lebih baik. Serugi-ruginya manusia adalah manusia yang hari ini tidak bisa lebih baik dari hari sebelumnya. Memang melakukan perubahan ataupun reformasi sangatlah sulit apabila tidak diimbagi dengan niat yang kuat dan usaha yang keras. Adapun tiga point penting yang harus mampu kita lakukan dalam reformasi diri. tiga poin itu di sebut 3M, yang selanjutnya reformasi diri dengan 3M yaitu :
  1. Mulai dari diri sendiri
  2. Mulai dari hal kecil
  3. Mulai dari sekarang
1. Mulai dari diri sendiri.
Bagaimana bisa kita merubah dunia jika merubah orang lain saja kita tidak bisa, bagaimana bsa kita merubah orang lain jika merubah diri sendiri saja kita tidak bisa. Untuk itu kemauan, niat serta usaha untuk mereformasi diri sendiri merupakan central point yang paling pertama harus kita lakukan.

2. Mulai dari hal kecil.
Hal-hal besar berawal dari hal kecil, jika kita sulit untuk merubah hal yang besar kita bisa merubah hal-hal kecil. Misalnya saja dengan membiasakan diri bangun pagi, jika kita bisa melakukannya dengan rutin maka hal kecil itu akan mampu merubah hal yang besar, yakni kedisiplinan diri sendiri dan bahkan kedisiplinan lingkungan sekitar kita.

3. Mulai dari sekarang.
Apalh artina jika kita mau untuk merubah diri mulai dari diri sendiri dan mulai dari hal kecil apabila kita tidak melakukannya mulai dari sekarang. Ingat bahwa manusia yang baik adalah manusia yang lebih baik di hari ini dari pada hari sebelumnya. Bulatkan tekad dan mulailah mereformasi diri dari sekarang.

Reformasi diri agar menjadi lebih baik. Memantaskan diri unuk menghadapi kehidupan di depan dengan sebaik-baiknya. Lakukan dengan 3M; Mulai dari diri sendiri, Mulai dari hal kecil, dan Mulailah dari sekarang. :)



»»  READMORE...

Jumat, 22 Maret 2013

Kerohanian Islam - Tanda-tanda Hari Kiamat

Alhamdulillah, Luar Biasa. .. Allahu Akbar

Itulah semangat para jamaah majelis kerohanian islam IPDN kampus regional NTB di kota mataram..
Seperti biasa di setiap malam selasa (senin malam) dan malam jumat (kamis malam) diadakan suatu kegiatan kerohanian yang bertujuan untuk membentuk Praja IPDN yang selain dengan ilmu pemerintahan dan keterampilan birokrat juga memiliki kekuatan iman dan pengetahuan agama agar memiliki keseimbangan antara jasmaniah dan rohaniah serta agar dapat mengabdi dengan baik di masa mendatang
Langsung saja tema kerohanian pada malam itu adalah tentang tanda-tanda hari kiamat.

Adapun tanda-tanda kecil hari kiamat yg dipaparkan dalam kesempatan kerohanian islam tersebut, antara lain:
  • Munculnya emas di sungai efrat. Rasulullah SAW bersabda, ‘’Hari Kiamat tak akan terjadi sebelum Sungai Eufrat mengering dan menyingkapkan 'Gunung Emas' yang mendorong manusia berperang. 99 dari 100 orang akan tewas (dalam pertempuran), dan setiap dari mereka berkata,  ‘Mungkin aku satu-satunya yang akan tetap hidup’.’’ (HR Bukhari). Video Youtube - Check this out" TANDA KIAMAT - GUNUNG EMAS EUFRAT "
  • Banyak trjadi pembunuhan.
  • Banyak polisi dan pembela kezhaliman "di pagi dan sore hari melakukan hal-hal yang di murkai allah". Dan praktek ini banyak terjadi di Indonesia. Astaghfirullah...
  • Perang antara yahudi dengan umat islam dimana kaum muslim memenangi perang tersebut.
  • Bermewah-mewah dalam membangun masjid.
  • Merebaknya perzinahan.
  • Kaum muslim mengikuti tradisi kaum yahudi dan nasrani.
  • Banyak wanita yang berpakaian tetapi hakikatnya telanjang.

Sedangkan tanda2 besar datangnya hari kiamat yaitu:
  • Munculnya dajjal, sang pembawa fitnah besar yang merenggut keimanan.
  • Muncul binatang besar yg dpt berbicara.
  • Matahari akan terbit dari tempat tenggelamnya. Meskipun doktrin senior mengatakan Praja harus selalu siap diberbagai kondisi dan keadaan, namun kalau matahari udah terbit dari barat, saya sebagai Praja masih belum siap, Astaghfirullah...
  • Turunnya nabi Isa a.s
  • Keluarnya bangsa ya.juj dan ma.ju, yaitu adalah sebutan kepada suatu bangsa yang muncul dalam akhir zaman yang memiliki kekuatan sebagai perusak dan penghancur kehidupan di muka bumi
  • Api besar yg menghalau manusia menuju padang mahsyar.

Allah telah memberikan kunci rahasia pada kita, bahwa kiamat akan datang tiba-tiba, tanpa kompromi, dan tiadalah yang mengetahui kapan kiamat itu terjadi, sekalipun Jibril yang senantiasa setia pada Allah. Oleh karenanya, karena kiamat itu tiba-tiba, maka Allah memberikan kita kesempatan untuk memperbaiki amal ibadah. Wallahua’lam bishshawwab.
»»  READMORE...

Tentang PAMONGPRAJA


Sedikit Hal Tentang PamongPraja 

Pada kegiatan kuliah umum yang di berikan langsung oleh Wakil Rektor IPDN Bapak PROF. SADU WASISTIONO, MS 10 Desember 2010 di IPDN kampus NTB diberikan materi mengenai Falsafah Kepamongprajaan.
Materinya kurang lebih sbb: 


Apa yang dimaksud dengan pamongpraja?

Dilihat dari etimologisnya (asal-usul kata) kata pamongpraja merupakan gabungan dari dua kata “Pamong” dan “Praja”.
Kata Pamong (bahasa Jawa) berasal dari kata “emong” yang artinya orang yang diberi kepercayaan untuk mengasuh, memimbing, memberitahu. Jadi pamong adalah orang yang dituakan dan dipercaya karena pengetahuannya, kedewasaannya serta kematangan emosinya untuk mendidik, mendampingi orang yang lebih muda, lebih kecil, dan belum berpengalaman. Hubungan antara pamong dan yang diemong bersifat hierarkhis.

Kata Praja (bahasa Jawa) artinya negara, kerajaan, pemerintahan.
Kata Pamong Praja artinya adalah orang yang dipercaya untuk membina, mengasuh, mengawasi negara atau pemerintahan.
Pada masa sebelum kemerdekaan, digunakan istilah Pangrehpraja, yang artinya orang yang tugasnya memerintah negara atau pemerintahan. Kata “ereh” (Jawa) artinya memerintah dengan sedikit paksaan.
Hubungannya bersifat sangat hierarkhis dalam konteks “patron dan klien”. Raja, pejabat pemerintah merupakan patron, rakyat merupakan kliennya. Istilah ini sudah biasa digunakan pada masa penjajahan Hindia Belanda, sehingga menyiratkan hubungan antara penjajah dengan yang dijajah. Karena itu, Presiden Soekarno memerintahkan mengganti istilah pangrehpraja menjadi pamong praja. Sebelumnya juga pernah digunakan istilah Pagerbaya.


Siapa yang termasuk korps pamongpraja?

Pada masa Hindia Belanda ada dua korps Pangrehpraja yakni Korps Pamongpraja bangsa Eropa dan Korps Pamongpraja Bumiputra atau Binnenlandbestuur. Tugas utama korps ini adalah mengawasi jalannya pemerintahan bumiputera yang berbentuk kerajaan atau keadipatian. Keberadaan Korps Pamong Praja mencapai puncaknya pada saat berlakunya UU Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah.
Korps Pamong Praja diartikan sebagai pejabat pemerintah pusat yang berada di daerah dengan tugas utama menjalankan TUGAS PEMERINTAHAN UMUM (TPU), yang meliputi koordinasi, pembinaan dan pengawasan serta urusan residual.
Pada masa UU Nomor 5 Tahun 1974, yang masih merujuk pada UUD 1945 yang asli, Presiden merupakan satu-satunya mandataris MPR, yang kemudian membangun jaringan pemerintah pusat di daerah yang dinamakan Kepala Wilayah yang berkedudukan sebagai PENGUASA TUNGGAL DI BIDANG PEMERINTAHAN.


HAKEKAT PAMONGPRAJA

Dalam konteks negara unitaris, pamongpraja adalah sebuah korps yang disiapkan oleh pemerintah pusat untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Dengan prinsip “semakin besar desentralisasi yang diberikan kepada daerah otonom, semakin diperlukan pengendalian yang kuat agar tidak terjadi gerakan sentrifugal”, maka peranan korps pamongpraja pada masa revolusi desentralisasi yang terjadi di Indonesia sekarang ini menjadi semakin dibutuhkan.
Bentuknya tidak dmelalui cara mematai-matai, mengintimidasi, atau mencampurtangani urusan pemerintahan yang telah menjadi kewenangan daerah, melainkan melalui supervisi, pendampingan manajemen, pemberdayaan dengan tujuan agar daerah menjadi semakin maju dan mandiri dalam menjalankan otonominya.


Kompetensi utama seorang anggota korps pamongpraja adalah :

1) mampu menjalankan kepemimpinan pemerintahan secara efektif, efisien dan bervisi masa depan;
2) mampu melakukan koordinasi terhadap berbagai instansi pemerintah yang berada di daerah sesuai kewenangannya;
3) mampu melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap instansi pemerintah yang berada di lingkungan kerjanya sesuai kewenanganyang dimilikinya;
4) mampu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa serta kestabilan politik di wilayah kerjanya sesuai kewenangannya;
5) mampu menjalankan urusan pemerintahan yang bersifat residual, untuk menjaga agar tidak terjadi kekosongan pemerintahan di wilayah kerjanya.


Cara Pandang Pamong Praja terhadap Dirinya Sendiri

1) Sebagai insan yang diberi amanah oleh bangsa dan negara untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, melalui pendekatan kesejahteraan (prosperity approach), sehingga selalu mengutamakan kepentingan rakyat sebagai pemilik kedaulatan.
2) Sebagai insan yang diberi amanah oleh bangsa dan negara untuk menjadi pelopor pembaharuan, sehingga selalu dituntut untuk berpikir kreatif dan inovatif.
3 ) Sebagai insan Indonesia yang menghormati mereka yang lebih tua umurnya dan menghargai mereka yang lebih muda usianya.
»»  READMORE...

Jumat, 15 Maret 2013

Panca Prasetya Korps Pegawai Republik Indonesia dan Hasta Budi Bhakti


Panca Prasetya Korps Pegawai Republik Indonesia

Kami anggota korps pegawai republik Indonesia adalah insan yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa berjanji :
1.   Setia dan taat kepada negara kesatuan dan pemerintah republik indonesia yang berdasarkan pancasila dan UUD 1945
2.   Menjunjung tinggi kehormatan bangsa dan negara, serta memegang teguh rahasia jabatan dan rahasia negara
3.   Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat diatas kepentingan pribadi dan golongan
4.   Memelihara persatuan dan kesatuan bangsa serta kesetiakawanan korps pegawai republik indonesia
5.   Menegakkan kejujuran, keadilan dan disiplin serta meningkatkan kesejahteraan dan profesionalisme.


 HASTA BUDI BHAKTI

1.   Korps Pamong Praja sebagai pengamal Pancasila dan pembela Negara Kesatuan Republik Indonesia menjadi pengayom dari seluruh rakyat tanpa membedakan golongan, aliran dan agama.
2.   Korps Pamong Praja berkewajiban memberikan petunjuk dan bimbingan kepada rakyat dalam pergaulan hidup bersama menuju ketertiban dan ketentraman umum.
3.   Korps Pamong Praja merupakan penyuluh dalam gelap dan penolong di dalam penderitaan bagi seluruh lapisan masyarakat sehingga tercapai ketenangan dan ketentraman lahir dan batin.
4.   Korps Pamong Praja membina semangat kehidupan masyarakat sehingga terjelma sifat dan sikap dinamis, konstruktif, korektif.
5.   Korps Pamong Praja bertugas menumbuhkan dan memupuk daya cipta rakyat menuju ke arah kesejahteraan masyarakat.
6.   Korps Pamong Praja bertugas menampung dan mencarikan penyelesaian segala persoalan hidup dan kehidupan rakyat sehari-hari sehingga diperlukan sifat sabar, tekun, ulet dan bijaksana.
7.   Korps Pamong Praja menjadi penggerak segala kegiatan dalam masyarakat menuju tercapainya masyarakat yang adil dan makmur yang diridhoi Tuhan Yang Maha Esa.
8.   Korps Pamong Praja harus bertindak tegas, adil dan jujur dalam memberantas kejahatan dan kemaksiatan tanpa pandang bulu, sebaliknya harus menjadi teladan dalam kebaikan dan kemaslahatan.
»»  READMORE...